Pindah Rumah

Helo kawan-kawan yang sengaja maupun tidak sengaja mampir ke blog ini! Mau kasih tau nih, kalau sekarang saya pindah rumah. Mampir ya, ke rumah baru akikah di http://www.alatehmanis.com.

Oya, ada rumah satu lagi nih khusus tentang hobby saya, kalau kalian punya hobby yang sama silahkan berkunjung ke http://www.craftlotus.id.

Happy blogging!

 

Menghadapi Cuaca ekstrim 2015

2015 Has been hottest year on record

Begitulah headline news  salah satu chanel TV yang saya tonton beberapa minggu yang lalu.  Pantes aja, saya bisa berkeringat di rumah sendiri. Pasalnya, daerah rumah saya itu adalah pegunungan. Tidur siang saja pakai selimut, tapi akhir-akhir ini saking gerahnya tidur di malam hari pun berani tanpa selimut.

Ada apa ini? Apa dampak global warming sudah semakin parah? Ternyata selain global warming, cuaca ekstrim yang terjadi adalah dampak dari fenomena El Nino. Bagi yang belum paham apa itu El Nino, bisa dibaca di artikel BMKG berikut (Sejarah Dampak El Nino di Indonesia)

Dampak cuaca ekstrim ini bukan hanya dirasakan oleh saya dan keluarga, tapi ternyata Jio pun merasakannya. Jio, kucing hitam mulus, lucu, imut dan manja, beda banget sama tampilannya yang sangar. Haha Baca lebih lanjut

Meningkatkan Kepedulian Terhadap Penyebaran Virus HIV

025901200_1448876490-psychology.msu.edu

Foto: Liputan6.com

HIV adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh manusia. Virus ini ditemukan pertama kali di Afrika pada akhir abad ke 19 atau awal abad ke 20. Hingga akhir 2014, ada sebanyak 36,9 juta penderita HIV AIDS yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah orang yang terjangkit virus ini di Indonesia pada tahun 2015 adalah sebanyak 17.350 jiwa. Virus HIV banyak menyerah orang di usia produktif. Oleh karena itu, bila masalah ini tidak ditangani dengan serius, dampaknya akan sangat luas bagi kehidupan suatu negara.

Pertama kali saya merasa benar-benar terlibat dan terjun langsung dalam isu ini adalah ketika kampus saya tercinta, FKM Universitas Jember mengadakan kampanye turun ke jalan untuk memperingati Hari HIV AIDS sedunia. Pada saat itu kami serempak memakai baju merah, membawa lilin ( acaranya malam hari) sambil berteriak menyerukan “Jauhi virusnya bukan penderitanya!!”. Acara itu juga menghadirkan para ODHA (Orang dengan HIV AIDS) yang menyampaikan pengalaman dan juga ikut melakukan orasi untuk menghidari perilaku beresiko. Baca lebih lanjut

Guru “Bukan Lagi” Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

20120611_kafa

Foto by Indonesiajuara.com

Agak pedes ya judulnya :mrgreen: . Artikel ini sebenarnya ingin saya tulis bertepatan dengan hari guru nasional tanggal 25 November 2015 minggu lalu. Tapi karena moodnya baru muncul hari ini, jadi ya baru sekarang bisa saya posting.

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan guru atau apa pun ya, itu nggak mungkin banget karena ayah dan ibu saya adalah guru. Saya mengulas tulisan ini berdasarkan fenomena perubahan perilaku dan gaya hidup guru dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraannya.

Pertama-tama, mari kita ingat-ingat sosok guru jaman dulu saat saya dan teman-teman masih kecil. Sekitar tahun 90an lah. Yang terbayang pasti seseorang yang berwibawa, dihormati, disegani dan yang paling khas adalah “Sederhana”. Pasti terbayang sosok guru yang menaiki sepeda ontel, dengan dandanan yang apa adanya, penuh pengabdian dan selalu bersahaja dan menjadi panutan. Baca lebih lanjut

Eksotisme Bondowoso: Air Terjun Gentongan, Niagara Mini, dan Kebun Stroberi

Helloooowww…. lama tak jumpo! :mrgreen:

Haduh, sedih banget saya melihat tanggal postingan terakhir di blog ini. Ternyata sudah segitu lama saya menghilang. Mungkin ini karena tingkat ke-alay-an saya mulai berkurang, jadi bawaannya males gitu buka leptop dan mulai ketak ketik isi hati (eaaaak, alesan. Males ya males aja) 😛

Ya, kenyataannya saya memang sedang sangat amat malas untuk menulis lagi. Entah mengapa. Semangat nulis ini muncul lagi ketika ada seorang teman yang memasukkan saya dalam grup “Bloger Tapal Kuda”. Ketika ngobrol dengan mereka, saya jadi rindu ngeblog.

Sebenarnya, banyak cerita yang ingin saya ceritakan. Eh salah, bukan cuma banyak, tapi banyaaaaaaaaaak sekali :mrgreen: . Tapi nggak mungkin kan saya ceritakan semuanya.

Ini adalah cerita terbaru dari saya. Baru weekend minggu lalu. Tentang apa? Biasalah, holiday ya tentang jalan-jalan. Nggak jauh-jauh kok, di kota saya saja, Bondowoso. Ada apa di Bondowoso? Kota kecil begitu. Eh eh jangan salah, kalau kalian liat foto-foto kita yang satu ini pasti mupeng pengen ke sini juga. Bondowoso itu meski kecil, tapi penuh eksotisme. Nggak percaya? Check This Out.

Air Terjun Gentongan

Sudah lama saya punya rencana untuk pergi ke air terjun ini, tapi selalu gagal karena terkendala waktu. Baru minggu kemarin saya bisa mewujudkannya. Dengan mengajak beberapa teman, berangkatlah kita!

Air terjun Gentongan terletak di Desa Watu Capil, Kecamatan Sempol, Bondowoso. Untuk menuju ke sana, kita perlu berjalan kaki sekitar lima ratus meter dari rumah warga. Jalannya lumayan curam, dan berdebu. Jadi, sangat disarankan untuk memakai masker, kain atau sejenisnya untuk menutup hidung. Tidak disarankan pakai masker, kalau kalian ingin merasakan sensasi Black pitch of ngupil (ngarang ngawur), alias upilnya jadi warna item 😆 .

IMG_20151124_175425[1]

Perjalanan Menuju Air Terjun Gentongan, Bondowoso

Baca lebih lanjut