Masih ingat sama tulisan saya yang ini? “Penemuan Baru (Menangani anak kecil yang nakal: balita-kelas 2 SD)“
Kalau di tulisan itu saya share tentang cara saya mengatasi anak kecil yang nakal, kali ini saya ingin share tentang mengadapi si ABABIL alias ABG Labil…
Ini ceritanya masih seputar adik laki-laki saya yang nakal. Kalau sebelumnya saya bercerita tentang dia saat masih kecil, sekarang tentang dia yang udah beranjak remaja.
Heuuufhh… Ampun dah! ternyata dia memang benar-benar beda dengan saya yang anteng-anteng saja dan jarang bikin keributan di rumah. Adik laki-laki saya ini, keras kepalanya benar-benar minta ampun!
Mungkin buat teman-teman yang kebetulan punya adik yang menginjak remaja atau yang sedang menghadapai remaja disekitarnya, bisa ikutan share 🙂
Kebetulan saya habis ikut pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja ketika adik saya membuat onar… Hehehe. Pas banget dah… langsung diperaktekkan!
Yup, langsung aja deh…
Teman-teman tau nggak sifat-sifat yang dimiliki oleh remaja itu apa aja? Atau mungkin, bisa diinget-inget lagi deh, seperti apa waktu masih jadi ABG labil… Hehehe
Remaja itu biasanya punya rasa ingin tau yang tinggi, keras kepala, emosi labil, gampang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, dan lain-lain
Adakah persamaan dengan remaja yang sedang teman-teman hadapai? Ada pastinya ya… Hehe #maksa
Dari hasil pelatihan saya mendapatkan tips untuk melakukan pendekatan terhadap remaja, yaitu:
1. Menjadi peer nya
Artinya adalah berusaha untuk membuat suasana yang nyaman dan nyambung saat berkomunikasi.
2. Kepercayaan
Bangun rasa kepercayaan remaja tersebut dengan berusaha jujur apa adanya.
Nah, tips-tips tersebut saya kembangkan dan saya terapkan pada adik saya. Ada langkah-langkah yang saya lakukan agar apa yang nantinya ingin saya sampaikan bisa diterima dengan baik…
1. Lakukan pendekatan pendahuluan.
Maksudnya di disini adalah, jangan langsung membicarakan topik secara blak-blakan. Ciptakan dulu suasana yang nyaman dan mendukung. Untuk menciptakan suasana yang nyaman ini juga harus diperhatian suasana hati si remaja. Jangan pada saat dia sedang marah, atau dalam suasana hati yang tidak menyenangkan. Biasanya suasana yang paling mendukung itu saat-saat santai.
Setelah itu masukkan topik pembicaraan dengan cara yang tidak dia sadari, atau menciptakan suatu suasana yang bisa membuatnya berpikir bahwa kita tidak sengaja membicarakannya.
2. Jangan menyalahkan.
Hindari kata-kata yang menyalahkan. Sebagai gantinya, gunakan kata-kata atau pertanyaanya-pertanyaan yang membuat dia menyadari kesalahannya. Kalau saya, saya awali dulu dengan menanyakan apa yang menjadi masalahnya dan kesulitannya. Jadi kita menunjukkan kepedulian dan perhatian kita, bukannya menyalahkan… Misalkan, “apa masalahnya kok bisa sampai nilainya jelek begitu? Sulit kah pelajarannya?” setelah dia mau terbuka, barulah kita memberikan saran terbaik.
Mungkin remaja perlu tau juga apa sebenarnya kesalahan yang telah dia lakukan. Kadang mereka bingung akan kesalahannya. Jadi kita harus menanyakannya sehingga mereka bisa belajar mengidentifikasi apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan. Hal ini juga mengajarkan pada mereka untuk berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Contoh cara menanyakannya, “menurutmu apa yang membuat kamu melakukan kesalahan ini?” setelah dia mengungkapkannya, kita boleh meluruskan dan menyadarkan akan kesalahannya, dengan cara yang baik tentunya. (Coment nggak penting: kayanya terlalu banyak kata “nya” )
3. Ceritakan pengalaman orang sukses disekitar kita.
Seperti halnya kita, remaja juga butuh motivasi. Ceritakan cara-cara orang sukses yang ada di sekitar kita dengan cara yang menarik, sehingga dia punya semangat untuk merubah sikapnya ke arah yang positif. Kita juga bisa menceritakan pengalaman sukses kita. Namun bila tidak ada pengalaman sukses, jangan pernah mengada-ngada atau mengarang cerita karena ini akan berpengaruh pada kepercayaannya. Usahakan agar kita bersikap apa adanya saja dalam memberi nasihat atau saran. Karena meskipun mereka tidak mendapatkan jawaban dari apa yang mereka ingin ketahui, paling tidak mereka percaya pada kita dan mau kembali meski hanya sekedar untuk mencurahkan isi hati. 🙂
Menghadapi remaja memang harus penuh kesabaran. Oleh karena itu, jangan berharap remaja akan langsung berubah saat pertama kali kita melakukan pendekatan. Remaja tidak suka disalahkan dan terus-terusan diomeli. Dia akan menjadi tambah memberontak bila diperlakukan seperti itu. Kita harus bisa menjadi peer nya dan menjadi orang yang bisa dipercaya.
Namun, tidak tidak harus statis seperti itu,,, kita juga harus fleksible, terutama untuk orang tua dan -orang-orang terdekat. Kadang ketegasan juga diperlukan. Ketegasan pun tidak harus dengan kekerasan. 🙂
Itu tadi pengalaman saya…. Semoga bermanfaat 😀
Pengalaman kita sama persis mbak,
tapi masalahnya adik saya bolos 11 hari dan sampai di dangangi gurunya terus kalau malam main sampai jam 00.00 belum pulang juga.
Dan saya bingung bagaimana cara mengatasinya
Guyur aja pake Aer biar varokah 😀 :v
Cara Menjadi Seorang Penulis
Reblogged this on afrahsahla and commented:
wah, bagus banget kak Anis..izin share boleh tak?
Kalau remaja yg kita dekati sudah trlanjur tidak percaya lagi krn cara pendekatan awal yg salah, bagaimana solusinya?
Solusi lewat email bisa kakak?
Trims
Sabar dan iklas kunciny, tp mmng sulit, ngdepin remaja ababil,nmun trus brjuang cr cr spy lmbt laun bs berubah jd remsja yg tangguh.
setuju tante… ngadepin remaja memang harus sabar 🙂
Hlo mbak,sy jg pny mslh nih s adk laki2 no 2,dia tuh dr smp smpe skrg(udh mau jd ank kliahan) pny kbiasaan sk nyanyi smbl teriak2<kdg sy sk risih dngrny…tlg donk ksh saranny,,trima ksh
minta nmr telpnya boleh? brp
ada yang bisa saya bantu? mungkin bisa inbox k facebook saya… 🙂
Aku lagi nedeketin adik aku yang SMP> Kebetulan dia juga lagi demen2nya ngeblog. Anaknya manja banget, makanya dikit2 nich mau ditraining 🙂
waah… semangat! semoga berhasil yaa 😀
Ababil sma anak alay sama gak???
ahahaha…
alay belum tentu abababil.. soalnya orang tua/dewasa jg bisa ng’alay XD
sedangkan ababil biasanya sudah pasti alay… wkwk
#just kidding
wkwkkk,.. oke sipppp
salam kenal anis..,, makasih buat kunjungannya y.. 🙂
tips tambahan,, perlakukan mereka dengan penuh kelembutan dan kasih sayang,, insyaAllah mereka akan berlaku hal yg sama kepada kita.. nice tips,, ^^
salam kenal juga Rayya..
stujuu ! thank you tambahanyaa 😀
yisha ngga paham…………..
apa? apa? apa yg gk paham yisha??
hwhwhw susah dipahami ya Yish? keluar begitu aja dari otakq soalnya:P
ato mungkin punya cara yg berbeda?
Anis,, ternyata kamu hobi nulis juga yaa..? kembangkan terus ya,. klo sudah tenar, jangan lupa sma sobatmu yg cantik ini.. hehee.. btw, tulisan tentang cara komunikasi sma remaja diatas sepertinya kurang contoh2 kongkrit, cz klo cuma teori aja, praktiknya susah.. 🙂
wahahaha… moga tenar beneran ya ir, amiiiiin 😀
gk akan lupa kok… yg penting tenar dulu… hahaha
iya sih, soalnya susah juga aq ngasih contoh konkritnya, mungkin bisa pake contoh kasus.. hehehe
komunikasi itu seni soalnya 😛
heyyaaah ababil hahahah 🙂
hehehe.. itu pengalamanku, apa pengalamanmu?? wkwwk