Di jendela tak berkaca itu aku bisa mendengar suaramu
Tersenyum dan sesekali tertawa mendengar candamu
Di jam yang ini dan menit yang ini,
Aku biasa duduk di sana mendengar semua ceritamu
Kini aku sedang menatapmu lewat memori itu
Ingin rasanya melompat merobek tirai waktu dan kembali ke masa itu
Menyeret memori kita untuk tinggal di jam dan menit ini yang kurindukan
Hah, sudahlah
Ku tutup saja mimpi itu
Ku kembalikan semua pada tempatnya
Sekarang, di jam dan menit yang ini
Aku berdoa agar bisa tersenyum untuk mendengar kisahmu di masa yang akan datang
Wah, menutup pintu kenangan itu melelahkan. Tapi memaafkan masa lalu itu melegakan 🙂
itu yang susah, apa lagi memaafkan diri sendiri.. susaahh.. hehe
Ikutan kasih semangat yaa …. ingat skripsi lho
thanks a lot kang! butuh semangat banget inii 😀
wuih…….aih aih aih anisssssss…..
Yishaaa… kangen deh….
Ayooooo….. kerjakan skripsi nya…. 🙂
Chayooo…. chayooo…. hehehe 😀
Peace v
iyaaa… thanks ya. hoho 😀