Gara-Gara Sepatu model 2012! Owh

Sebenarnya saya mau posting cerita tentang masa SMP saya, tapi ternyata hari ini saya mengalami kejadian konyol yang nggak bisa saya tunda ceritanya sampai besok! Haduh, pokoknya super konyol sampai nggak tau apa saya harus tertawa, meringis atau nangis… Gara-gara sepatu model 2012

Tadi siang sekitar jam dua siang saya pulang kampung naik motor saya yang setia. Waktu saya berangkat, cuaca di jember sangat terik sampai-sampai saya ingat untuk pakai sarung tangan (biasanya suka lupa. Hehe). Saya sengaja pulang dengan menggunakan sepatu olahraga karena hari Sabtu teman-teman kosan dan teman kampus mau kerumah saya untuk naik gunung. Sebelum berangkat sempat terpikir untuk membawa sandal jepit, takut kena hujan di jalan. Tapi saya tidak begitu menghiraukan pikiran itu. Akhirnya berangkatlah saya….

Di tengah perjalanan saya melihat pengendara motor dari arah yang berlawanan pada pakai jas hujan. Hujan rintik-rintik mulai turun di daerah yang saya lewati. Saya pun menepi untuk memakai jas hujan. Waktu saya lihat di bagasi ternyata jas hujan saya nggak ada! Jas hujan saya ketinggalan! Menyebalkan. Saya terus berpikir. Apa mau terus saja? Nanti kalau hujannya tambah deras berhenti dulu. Tapi dipiri-pikir lagi, males banget sendirian nunggu hujan reda. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli keresek besar untuk melindungi laptop. Setelah beres, saya melanjutkan perjalanan. Benar saja, ternyata hujan bertambah deras. Sekarang saya khawatir dengan sepatu olahraga yang saya pakai. Kalau sampai basah, saya mau naik gunung pakai apa? Musim hujan gini nggak mungkin bisa kering dalam satu hari! Sepatu ini baru saya cuci pula… Sialnya sandal jepit pun saya nggak bawa. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli keresek ukuran sedang untuk membungkus sepatu saya. Maksudanya bukan dilepas terus dibungkus lho ya…. Sepatu tetap saya pakai, jadi kaki saya yang sedang pakai sepatu itu dibungkus keresek.

Perlu diketahui, saya itu orang yang cuek. Saya selalu berpikir “emang kenapa kalau aku kaya gini?“, “Alah, orang-orang nggak bakal kenal aku”, “meskipun kenal memangnya kenapa? Suka-suka aku dong…” saya berpikir seperti itu asalakan perbuatan yang saya lakukan tidak merugikan orang lain, tidak dosa dan bermanfaat. Saya bersedia bawa barang banyak seperti pedagang keliling kalau dibutuhkan dan kalau teman yang saya gonceng juga cuek seperti saya. Saya nggak Cuma ngomong tapi itu benar terjadi. Dulu ada seorang teman yang sering nebeng (numpang) motor saya menuju Kota Jember. Waktu itu saya bawa barang banyak dan dia juga sama (maklum lah anak kosan). Barang yang saya bawa adalah tas gendongan yang penuh berisi baju, tas keresek berisi kompor dan satu tas keresek lagi barisi jurigen minyak tanah. Sedangkan teman saya juga membawa dua tas berisi baju, satu tas keresek berisi makanan, satu lagi berisi wajan dan panci. Bayangin aja, motor bebek Vega R saya yang kecil itu membawa begitu banyak barang. Di depan ada kompor, di cantolan untuk keresek belanja ada jurigen minyak tanah. Di belakang ada tas gendong saya yang juga ikut menghabisakan tempat, ditambah tas baju milik teman saya. Sedangkan teman saya di kiri dan kanan pahanya membawa tas berisi makanan dan keresek berisi panci dan wajan. Perjalanan dari rumah ke Jember itu sekitar satu setengah jam. Bisa dibayangin kan ribet dan capeknya? Parahnya lagi di lampu merah saya bertemu dengan teman saya yang diantar ibunya. Mereka menggunakan motor matic dengan santai tanpa barang bawaan yang berarti. Waktu lihat kami, spontan aja dia kaget, “Anis? Dera? Ya ampun, Kalian apa-apaan ini??” katanya. Sedangkan ibunya Cuma berdecak sambil geleng-geleng kepala. 😆

Okey, kembali ke cerita awal. Dengan keresek itu sepatu saya aman sampai kota bondowoso. Nah, di sini lah cerita konyol itu terjadi. Waktu saya sampai di jalan Santawi, ada dua mas-mas yang mencoba menggoda saya.

“Eh, eh Mbk, sepatunya baru ya?” kata yang nyetir.

“Gaya terbaru nih, sepatu gaya 2012” kata yang dibonceng.

Awalnya sih saya kaget, saya kira saya sudah bikin salah sama mereka seperti kejadian dulu. Eh, ternyata Cuma godain. Ya saya cuek aja. Saya tetap memperhatikan jalan karena sebentar lagi akan ada pertigaan. Di depan saya ada truk pengangkut LPG sedangkan di belakangnya ada pengendara motor Mio. Mas-mas tadi masih tetap menggoda saya dengan menjajari motor saya. Secara tidak disangka-sangka truk pengangkut LPG itu berhenti mendadak karena ada mobil yang mau keluar dari pertigaan. Otomatis pengendara mio di belakangnya juga ngerem mendadak. Berhubung saya masih jauh dan saya berada jauh di pinggir kiri (nggak berada tepat di belakan pengendara Mio) saya mengerem motor dengan santai. Apes banget deh buat Mas-mas itu… Mereka nggak konsen ke jalan sih, Mereka berada tepat di belakang pengendara Mio dan terlambat menyadari kalau Mio itu berhenti. Akhirnya…

BRUAAKKK…

Saya syok melihat itu! Saya pinggirkan motor untuk melihat mas-mas tadi. Tapi saya nggak turun dari motor karena saya malu lagi pakai sepatu gaya 2012 itu… Badan mereka maju ke depan lalu jatuh ke arah samping depan namun tidak sampai lepas dari motornya. Mas-mas yang dibonceng agaknya sedikit protes pada mas-mas yang nyetir. Orang-orang berlarian untuk menolong. Tabrakan itu lumayan keras, bagian depan motor mas-mas tadi sampai merotol. Namun untungnya mereka masih sempat menyadari meskipun terlambat menyadari bahwa mio itu berhenti. Sehingga mereka masih sempat punya pikiran, “Mampus dah, jatoh nih gue!” jadi masih bisa menjaga keseimbangan. Nggak sampai mencelat dari motornya. Sepertinya nggak apa-apa dan banyak orang yang menolong, jadi saya tinggal.

Sampai dirumah saya ceritakan pada Ibu. Awalnya ibu tertawa ngakak-ngakak karena katanya saya sudah gila pakai begituan… Tapi setelah saya bilang mas yang goda saya itu tabrakan, ibu bilang “Kenapa kamu nggak turun? Mestinya kamu turun lihat keadaannya. Kasian, mereka kan godain kamu…”
“Godain kok kasian” jawabku.
“Ya memang kamunya aneh, ya wajar aja di godain” kata ibu saya lagi.
“Emang nggak ada ya orang yang punya ide sepatu dibungkus kaya Anis itu?” tanya saya. Ibu Cuma tertawa terbahak-bahak.
“Terlalu aneh? Itu kreatif namanya Bu… Mau gimana lagi coba? Nggak ada jas hujan, nggak ada sandal jepit, sepatu baru dicuci terus mau dipakai naik gunung hari Sabtu…”
-Mikir agak lama-
“Bukan salah Anis lah… Masnya nggak apa-apa kok. Lagian kalau Anis samperin entar Masnya malu soalnya nabrak gara-gara godain Anis…”
Yah, saya sadar kalao saya Cuma membela diri. Seharusnya tadi saya turun untuk melihat. Lain kali saya nggak akan maen tinggal gitu aja… Tapi semoga nggak ada kejadian konyol itu lagi. Hemmhh… Teman-teman kalo mau godain orang harus tetap konsen ke jalan ya! Jangan konyol kaya mas-mas itu… :mrgreen:

NB: tulisan ini saya buat kemarin, tapi berhubung tadi malam ketiduran, baru di posting sekarang deh! :mrgreen:

34 pemikiran pada “Gara-Gara Sepatu model 2012! Owh

  1. Wah seru ya. Saya juga pernah kepikiran untuk membungkus sepatu yang lagi dipakai sama kresek. Tapi itu semua hanya sebatas kepikiran, belum sampai action. Ngomong2 sekarang sudah ada kok produk bungkusnya sepatu. kalau nggak salah namanya Jas Sepatu. coba googling deh.

    Dan menurut saya yang salah itu mas-masnya lah. Dan setelah kejadian tabrakan itu, kayaknya juga sebaiknya nggak berhenti kalau tujuannya cuma buat lihat keadaan. Bikin tambah macet. Kebiasaan orang Indonesia -> berhenti cuma buat lihat-lihat (tanpa nolongin).

    Terakhir, terima kasih atas kunjungannya ke blog saya. Saya punya kakek di Jember.

    • wahh… baru tau tuh,,, aseek, nggak perlu bikin yang aneh2 lagi and bikin orang celaka. kwkwkwkw
      punya kakek di sini berarti sering ksini dunk! 😀
      thanks infonya^^ and thanks udah mampir balik k blogq!

  2. Huahahahaha saya suka cerita iniiiii 😆

    Mantep lah, buagus, 😀 buat para penggoda, kalo nyetir ya konsentrasi ke depan dong… 😆

    Itu bukan salah Anis, jelas.
    Berhenti buat menolong? Saya rasa gak perlu. Cukup berhenti sebentar, dan lihat keadaan. Kalo udah banyak yang nolongin ya udah, gak usah ikutan nolong. Masalahnya Anis kan cewek. Bahaya ah, nanti diapa-apain ama dua orang penggoda tadi. 😎

  3. sayang ne postingan ga di lengkapi dengan gambarnya “sepatu model 2012” yang di peragakan oleh anislotus saat mengendari motor…

    maaf becanda salam kenal …

  4. Anis turun dari motor menghampiri dua pengendara yang sedang terduduk di aspal dan bertanya, “Mas… Mas…. Bagian depan motornya lucu. Keluaran terbaru, ya?”, dan langsung ngeloyor pergi. Penonton-pun bertepuk tangan….

  5. Hehehe…
    kok bisa? Lucu deh… Lucu bangeeet…
    “Mestinya kamu nolongin tuh… dia kan sudah godain kamu…”
    Ini komentar sumpah nggak kalah lucu…

Tinggalkan Balasan ke Lambertus Hermawan Batalkan balasan